Selasa, 05 Juni 2012

Akhiri Imperialisme Kapitalis Global

Akhiri Imperialisme Kapitalis Global

oleh Vian Dokend pada 5 Juni 2012 pukul 18:12 ·

NEGARA AMERIKA DIBANGUN DARI EMAS PAPUA

Aktivis Dakwah Papua yang juga anggota Majlis Muslim Papua ( MMP )
Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika sekarang ini adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di Papua tersebut. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah!
Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah !0JFK, Indonesia, CIA and Freeport.!1
Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.
Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.
Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.
Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.
Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari.
Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.
Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.
Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.
Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.
Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!
Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.
Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport.
Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini.
Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.
http://berita.liputan6/. com/progsus/ 200209/41945/ class=%27vidico% 27
Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C.Long juga aktif di Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.
Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.
Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C.Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di Negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend.
Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.
Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno, Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunung emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?
Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.
Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.
Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978.
Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik !0Jim Bob!1 Moffet dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun.
Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley, menulis sebuah buku berjudul !0Grasberg!1 setelab 384 halaman dan memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar didunia.
Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia!!
Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapur a sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. Ini sungguh-sungguh perampokan besar yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!!
Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zaman batu.
Freeport merupakan lading uang haram bagi para pejabat negeri ini, yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran senidir telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah laba dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia mau mandiri, sektor inilah yang harus dibereskan terlebih dahulu.

AUREL NERAZZURRI DOKEND


Dan Sang Anak Mulai Bertanya (pertanyaan aurel yang sulit ku jawab)

Bapa, katakan kepadaku
Kenapa mereka yang seumuran bapa ada disana?
Memenuhi tiap instansi pemerintahan
Apakah mereka lebih sendiri sekolah?
Bapa,  katakan kepadaku
Kenapa bapa selalu dijalanan?
Membawa jimbet, gitar, kendaran tua dan
Berpaikaian seperti gembel.
Bernyanyi-nyanyi dengan semangat dan gegap gempita
Apakah benar hidup kita telah tak ada harapan lagi bapa?
Bapa , katakan kepadaku
Kapan aku bisa makan enak?
Apakah kita sudah tidak mampu lagi untuk
membeli daging?
Kenapa bapa?
Bapa , katakan kepadaku
Kenapa di bajumu tertulis kata anti
pengecut ?
Sedangkan tangan kirimu mengepal?
Akupun menjawab dengan perlahan
Anak ku, itulah jawaban dari semua
pertanyaanmu
Untuk de aurel bisa makan enak,
untuk de aurel bisa sekolah,
untuk kehidupan yang layak
Untuk itulah kita harus rajin belajar ,
 jangan malas-malas seperti bapa di waktu silam
& melawan Koruptor !!!!
Bapa dulu  Bersembunyi dari kenyataan yang
mungkin dilakukan oleh seorang pengecut.
Ya, pengecut…..
tapi kupikir apakah Tuhan pun pengecut
karena Ia selalu bersembunyi di langit
setelah apa yang diperbuat pada
makhlukNya di dunia ini
Kalau tidak
Mengapa Ia membiarkan kejahatan tetap terjadi di sini?
Gonggongan seekor anjing menyadarkanku dari
Prasangka-prasangka yang
Seharusnya tak kulontarkan pada Tuhan.
Aku bangkit dan berjalan
mengandenkan tangan Aurel
Keluar dari gubuk sepi itu.

(VIAN DOKEND)

catatan lepas

BUDAYA DAN PERADABAN MASYARAKAT ADONARA (sebuah saduran dari catatan-catatan lepas anak Adonara)

Adonara adalah nama sebuah pulau kecil, masuk dalam wilayah administrasi Propinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Flores Timur dan berada diantara gugusan pulau yang disebut Kepulauan Solor/Solot tepatnya di ujung timur pulau Flores. Pulau dengan luas wilayah sekitar 509 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 106.334 jiwa dan menyebar ke delapan kecamatan diantaranya; Kecamatan Adonara Barat, Wotanulumado, Adonara Tengah, Adonara Timur, Ile Boleng, Witihama, Kelubagolit, dan Adonara.

Masyarakat Adonara mengakui bahwa leluhur mereka hidup di pulau Adonara semenjak bumi ini diciptakan. Asal usul manusia pertama yang menghuni pulau ini tertelusuri dalam ungkapan Tadon Tana Geto Nara Nuha Nebon (Tadon tana terputus nara pulau terdampar) dan juga ungkapan lain yang diyakini sebagai koda/firman/sabda penciptaan semesta yang termuat dalam ungkapan Pe buta bête walan mara tana tawan ekan gere (kehidupan bermula ketika lumpur mengering dan nampaklah daratan).  Ungkapan-ungkapan ini memuat padangan kosmologis dan sering dikaitkan dengan bencana mencairnya kutub es akibat meletusnya gunung berapi. Tertelusri dalam mitologi dan legenda yang masih terwariskan secara tutur, keturunan asli  Adonara berasal dari Ile Jadi Woka Buruk (Terlahir dari gunung dan dibesarkan oleh bukit). Keturunan asli ini hidup dengan berburu dan meramu makanan tingkat sederhana sebelum adanya pegaruh budaya luar.  Peradaban ini termuat dalam inti mitos kewae sode bolen, sedon lepan ina dan peni masan dai. Tercatat ada tiga gelombang kedatangan yang mempengaruhi perkembangan peradaban manusia yang mendiami Pulau Adonara.

Gelombang  pertama membawa pola peradaban  berburu dan meramu makanan tingkat lanjut.   Pola perdaban in tercermati dalam  inti mitos tentang Kelake Ado Pehang Beda dan Kwae Sode Boleng di Pulau Adonara, juga tentang Pati Golo Arakiang dan Oa Wato Wele di Daratan Flores Bagian Timur. Keturunan mereka dikenal sebagai Ata Tanah Alapen (manusia penghuni pertama) sebagai gelombang pertama yang menginjakan kaki di  Tanah  Lamaholot (Adonara). Secara geologis keturunan ini berada pada masa Paleolitikum. Gelombang kedua membawa pola peradaban penataan hidup dengan Sang Maha Pencipta, sebagai gelombang kedatangan Sina-Jawa (Cina-Jawa) atau dalam ungkapan lau sina papan dai, lali jawa wakon haka (datang dari belakang Cina dan dari seberang Jawa). Gelombang kedatangan ini disebut keturunan pati-beda yang membawa peradaban bercocok tanam dan sistem religi yang ditandai dengan adanya ritual mula nuba (pendirian altar). Secara geologis keturunan ini berada pada masa mesolitikum.dan disebut keturunan Ata Rera Wulan Alape yang mengatur hubungan sosial dan menata urusan kerohanian. Gelombang ketiga dari Serang-Goran dengan terlebih dahulu menaklukan Rara Gong. Gelombang ini membawa pola peradaban penataan ketahanan diri dan ketahanan sosial baik individu, keluarga, suku maupun lewo. Gelombang ini kemudian mengambil alih kekuasaan dari keturunan gelombang pertama.  Peradaban ini ditandai dengan ritus Mula Nuba Ada Nara (penataan urusan kerohanian dan fisik/jasmaniah dalam konteks sosial). Ata Seran-Goran tiba di Adonara (Lamaholot) karena perebutan mata kail dan warisan pusaka Anan Koda dan lodan (muncul sendiri dari dalam Bumi) berbahan perunggu. Secara geologis berada pada zaman neolitikum dan keturunan mereka dikenal sebagai ”Ata Lewotana Alapen” (Penguasa Lewotana).

Masyarakat Adonara meyakini bahwa hidup dan keberadaan mereka di muka bumi ini karena koda;koda kirin;koda pulo kirin lema (fiman/sabda). Koda kirin diyakini sebagai Sang Pencipta atau Rera Wulan Tana Ekan dan tersimbolkan dibalik makna rie hikun liman wanan dalam lingkup keluarga, nayu bayan dalam lingkup suku dan nuba nara/eken matan pito dalam lingkup lewo/lewotana. Religi masyarakat Adonara terorientasi dengan alam, leluhur dan dengan Sang Pencipta dan terpusat pada koda kirin. Koda kirin diyakini bernilai religius dan dipadang  sebagai falsafah hidup.

Sistem pengetahuan masyarakat Adonara terpusat pada Koda kirin dan terwariskan secara tutur oral mulai dari lingkungan keluarga, suku dan lewo dalam bentuk bahasa Lamaholot. Koda kirin yang memuat sistem pengetahuan ini disimpan dibalik inti mitos atau legenda yang dituturkan sesuai garis kesulungan dalam keluarga, suku dan lewo dan terpraktekan dalam keseharian hidup. Dalam keseharian masyarakat hidup dengan bertani, mengolah perkebunan, beternak dan nelayan.  Masyarakat yang bermukim dipedalaman sebagai petani dan mengolah hasil perkebunan dikenal dengan ata kiwan. Sementara yang hidup dipesisir pantai sebagai nelayan dikenal dengan ata watan. Dalam keseharian, baik petani maupun nelayan  masih terpaku pada pola-pola tradisional religius.

Secara umum, struktur sosial masyarakat Adonara terdiri dari ata tana alape, ata rera wulan alape, ata lewotana alape dan ribu ratu yang memiliki hak, fungsi dan peran masing-masing. Kelompok struktur sosial terkecil adalah suku lango (keluarga), berkembang menjadi suku suku wungu (suku/klen) lalu membentuk lewo (desa) atau dikenal dengan lewotana.  Dalam lingkup lewo/lewotana, mulai ada pembagian peran diantaranya tana alape, rera wulan alape, lewotana alape dan ribun ratu dengan pola empat penjuru diantaranya; hikun teti wanan lali sebagai kelompok yang berperan sebagai penatuan kampung dan yang berkuasa untuk memimpin. Lein lau weran rae sebagai kelompok yang berperan mengurusi hubungan dengan kelompok masyarakat yang lain dan yang bertanggungjawab atas masalah perang dan damai. Dua pola meko mirek sebagai kelompok yang memegang kekuatan luhur, bertugas membacakan/melafalkan/menceritakan asal usul/sejarah dan menjaga tatanan adat. Uaken tukan wai matan sebagai kelompok yang menjamin pertumbuhan ekonomi, yang mengupayakan kesejatraan masyarakat, serta meramalkan suatu kejadian atau tanda. Pembagian fungsi dan peran kelompok sosial ini terlihat pada ritual-ritual adat. Seiring berjalannya waktu, pembagian peran dengan pola empat penjuru ini semakin tenggelam akibat sistem kerajaan, kolonialisme dan NKRI. Kelompok-kelompok sosial yang terbentuk selanjutnya lebih dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi politik yang dipimpin oleh sesorang kapitan yang terbagi dalam dua kakang/wilayah besar yaitu Demon Lewo Pulo dan Paji Watan Lema dibawah kekuasan seorang Raja tetapi setelah NKRI berdiri, kelompok sosial ini dikenal dengan kecamatan.

Seluruh dimensi kehidupan berpusat pada koda kirin, terpraktekan dalam keseharian hidup mulai dari keluarga, suku dan lewo dimana manusia sebagai objek sekaligus subjek baik dalam dimensi sosial-politik, religi dan hukum. Dimensi-dimensi sosial ini selayaknya institusi agama, adat, Negara dan masyarakat dimana keserasian dan keseimbangan hidup tergantung kepatuhan manusia pada koda kirin yang terorientasi dengan alam, leluhur dan Rera Wulan Tana Ekan dan tersimbolkan pada rie hikun liman wanan, nayu bayan, dan nuba nara dalam lingkup keluarga, suku dan lewo/lewotana. (KA;dari berbagai sumber)

kisahmu kini

OYANG BARAN: DESA MENYIMPAN SEJUTA HARTA MISTERI, KINI MENUAI DERITA

Oleh; Lie Jelivan MSF

Oyang Baran: Kisahmu kini

Nama Oyang Baran, sebuah desa yang masuk dalam Kecamatan Wotan Ulu Mado, yang berdekatan dengan desa Bani Ona-Adonara, mungkin tidak setenar pamor desa-desa lain di Adonara yang banyak dibicarakan dan diskusikan di ruang-ruang publik maupun dunia maya. Desa Oyang Baran seakan tenggelam di tengah hiruk pikuk diskusi pro kontra Pembentukan Adonara Kabupaten. Desa Oyang Baran seakan “terlupakan” oleh masyarakatnya sendiri, namun sukses buat kapitalis asing bernama PT. TOM, milik sekelompok Nipon (Jepang) yang diperkuat oleh barisan Bupati, Disnaker Flotim dan Brimob dari Maumere. Desa Oyang Baran hanya dipandang indah dari tengah laut yang kini dirusak pemandangan pantainya oleh jaring-jaring mutiara buatan Jepang yang memenuhi seluruh pantai dan lautan pesisir desa Oyang Baran, bahkan hampir tiga per empat luas lautan membentang antara Adonara-Solor, Adonara-Larantuka, yang jika dibiarkan terus maka transportasi laut Adonara-Larantuka-Lewoleba menjadi terhambat.

Di bawa bukit nan gersang di musim panas, dalam dandanan jalanan yang rusak penghuni Desa Oyang Baran melakukan aktivitasnya yang sedang memperlihatkan kerja sama pemerintah Flotim bersama kapitalis mutiara berkebangsaan Jepang dalam nama PT. TOM yang berpusat di Jakarta tidak sedikitpun mengubah kehidupan mereka dari penjara kemiskinan bahkan sejengkal jalanpun tak ada perbaikan. Program kerakyatan yang digagas Gubernur NTT yang diyakini mampu mensejahterahkan rakyat NTT, khususnya Flotim-Oyang Baran, menunjukan tidak berdampak apa-apa, karena laut yang adalah milik rakyat telah dijual oleh penguasa Flotim yang dalam masa kampanye, melanjutkan program kerakyatan sang “kakak” seperguruan PDIP dalam jargon SONATA “Soga Naran Lewo Tanah” namun kini hanya “Soga Naran lewo Jepang” di lewo tanah penderitaan masyarakat Oyang Baran.

Hadirmu, Duka Oyang Baran

Sekitar tahun 1994/1995 datang sekelompong pengusaha Jepang dengan bendera PT. TOM yang berpusat di Jakarta yang tentunya dengan ijin Pemerintah Flotim serta kepala desa membuka usaha baru yaitu usaha mutiara sepanjang pantai Oyang Barang yang hingga saat ini areal pengoperasian sudah meramba wilayah pantai Sama Sogen dan Basarani yang elok dan indah. Menurut sumber yang sekitar lima tahun sejak 2002-2007 menjadi guru di salah satu SD Oyang Baran, keputusan dan iji pengoperasian mutiara di wilayah Oyang Baran dari pihak masyarakat dilakuakn secara sepihak oleh salah satu tokoh masyarakat yang sudah tua dan dipandang sebagai wakil warga yang disegani. Tokoh ini rupanya mantan kepala desa di Oyang Baran yang saat itu mengatakan kepada masyarakat, lebih baik diberi ijin karena dengan demikian kita bisa menjadi tenaga kerja di sini meski gaji rendah tapi paling tidak dapat kaum perempuan. Sejatinya; mata pencaharian masyarakat Oyang Baran adalah bertani dan nelayan. Kaum Perempuan dipandang yang paling kuat dalam hal bertani. Maka hadirnya PT. TOM yang melakuan pengoperasian mutiara di wilayah pantai Oyang Baran dipandang dapat membantu kaum perempuan meski hanya sebagai tenaga kerja harian. Kebanyakan masyarakat yang bekerja di perusahan mutiara milik Nipon ini adalah tenaga harian yang gajinya per hari termasuk uang makan sebesar Rp. 20.000 tanpa ada jaminan apa-apa. Hanya 2-3 orang (anak aparat desa) dijadikan tenaga kerja tetap.

Yang lebih memprihatinkan bahkan dapat dikatakan sebagai sebuah duka adalah bahwa sekali panen bisa menghasilkan ratusan juta rupiah bagi PT. TOM. Mutiara dipanen 3 bulan sekali, artinya dalam satu tahun terjadi panen sebanyak 4 kali di mana ketika panen biasanya 1 ember baskom terisi penuh, yang diperkirakan sebanyak seribu biji mutiara untuk satu ember baskom. Sedang kulit siput tempat mutiara mengembangkan hidupnya, yang sudah kering dijual dengan harga Rp. 20.000/kilo. Namun apa mau dikata, penguasa dan pengusaha adalah pemilik yang berkuasa menjajah dan masyarakat tetaplah masyarakat kecil yang selalu mendapat bagian derita. Dari hasil yang sangat menjanjikan bagi sebuah kesejahteraan masyarakat, masyarakat Oyang Baran untuk desa, dusun dan gereja hanya diberi sumbang Rp. 300.000/tahun. Uang tiga ratus ribu untuk satu tahun mau mengembangkan apa?

Penindas bertopeng Mutiara

Areal pengoperasian mutiara di wilayah pantai Oyang Baran dijaga secara ketat. Tidak hanya satpam, tetapi juga brimob sebanyak 5 orang/bulan dari tahun 2002-2007. Dan setelah tahun 2007 hingga saat ini hanya 3 brimob/bulan yang ditugaskan untuk menjaga. Rotasi penjagaan dilakukan setiap tanggal 5 dalam bulan. Para anggota brimom ini didatangkan dari Maumere. Warga setempat tidak diijinkan memasuki areal perusahaan mutiara tersebut. Jika ketahuan masuk maka akan ditangkap dan dipukul. Pernah terjadi pemukulan beberapa warga Lamahala hingga babak belur oleh para brimbob“anjing” perusahaan Nipon ini. Saat itu para nelayan Lamahala ini mencari ikan diluar areal pengoperasian mutiara, namun karena baling-baling perahu mereka nyangkut pada jaring-jaring mutiara, beberapa nelayan turun untuk melepaskan jaring itu dari baling-baling agar perahu dapat berjalan kembali. Karena ketahuan, mereka ditangkap oleh para brimob yang melakukan ronda. Tanpa ditanya alasannya, para nelayan ini dipukul hingga babak belur.

Tidak hanya penindasan fisik. Tapi juga terjadi penindasan aset pariwisata yang dilakukan oleh para Nipon bersama pemerintah Flotim. Beberapa investor yang hendak mengembangkan pariwisata pantai Sama Sogen dan Basarani tidak diijinkan oleh pihak PT. TOM bersama pemerintah Flotim dengan alasan bahwa wilayah Pantai Sama Sogen dan Basarani sudah masuk dalam areal pengoperasian mutiara milik PT. TOM. Dan kin penindasan itu telah merambah dan mencaplok areal pantai Sama Sogen dan Basarani. Bahkan pariwisata Air Panas Oyang Baran dan telaga yang didalamnya berisi sebuah periuk dan gading kini hanya tinggal kenangan dan siap menjadi fosil tak berguna karena beberapa meter dari dua aset pariwisata ini adalah jembatan kayu tempat pembersihan siput mutiara milik PT. TOM, yang dengan demikian maka tidak mungkin dilakukan wisata di daerah wisata milik masyarakat Adonara, milik warga Oyang Baran.

Hentikan Ribut kita, Berdayakan Petani, Nelayan dan Aset Wisata

Menyimak situasi Oyang Baran yang adalah sebuah potret penindasan dan penderitaan dari kapitalis asing berselingkuh penguasa Flotim dan tokoh masyarakat setempat yang sepertinya dilupakan oleh kita karena ribut dengan pembentukan Adonara Kabupaten, secara pribadi saya mengatakan dari relung sakit dan prihatinku; “OYANG BARAN: DESA MENYIMPAN SEJUTA HARTA MISTERI, KINI MENUAI DERITA”. Oyang Baran menderita karena aktivitas dan mata pencaharian sebagai Nelayan secara perlahan namun pasti dengan sendirinya mati karena seluruh areal pesisir telah dicuri oleh kapitalis Nipon bersama pemerintah Flotim dan aparat desa Oyang Baran. Bahkan aset wisatapun dengan sendirinya hilang. Artinya aset wisata yang sebenarnya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat dengan sendirinya hilang dari kehidupannya.

Kaum Perempuan Oyang Baran telah menunjukkan vitalitasnya sebagai sosok Petani yang kuat. Di tengah himpitan ekonomi, dalam cakar kapitalis Nipon Kaum Perempuan tetap bekerja sebagai Petani. Maka baiklah kita hentikan ribut kita dan kita berdayakan Para Nelayan, Petani dan masyarakat kita, terlebih mencoba memberikan pemahaman untuk mengubah pola pikir masyarakat kita agar tidak menggantungkan hidupnya, seakan-akan melihat para Nipon sebagai “tuhan” bagi warganya, melainkan menyadari bahwa Petani, Nelayan dan aset wisata adalah aset berharga bagi kesejahteraan seluruh masyarakat. Adonara Menderita...Oyang Baran Terluka...Siapa yang menyembuhkannya...??

Kisah Seorang Guru Oyang Baran:
Kami hidup dari Petani, Nelayan...tapi kini hilang semuanya
Dikisahkan kembali oleh: Lie Jelivan MSF
Minggu, 15 Januari 2012

Realita

SARJANA...MATI DAN MAKIN MENUMPUK DITENGAH TUMPUKAN KOPRA

oleh Komunal Adonara pada 5 April 2010 pukul 2:10 ·
Judul tulisan ini muncul dari realitas social kemasyarakatan di Adonara saat ini. Adonara adalah sebuah pulau kecil diujung tmur pulau Flores. Secara administrasi wilayah masuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Realitas social kemasyarakatan ini sengaja diangkat dengan harapan menjadi bahan diskusi bagaimana peran kepemimpinan pada aras atas, aras tengah, dan akar rumput ketika derasnya budaya luar yang tengah merongrong tatanan komunal masyarakat di Adonara disatu sisi.

Judul tulisan ini sengaja diangkat ketika realitas social kemasyarakatan yang sempat terbaca lalu kemudian dikaitkan dengan wacana para intelek menjadikan adonara sebagai kabupaten dengan keberadaan UU otonomi daerah saat ini. Wacana ini dengan dasar pemikiran bahwa adonara bisa keluar dari keterbelakangan hanya jika menjadi sebuah daerah otonom. Dengan asumsi SDA dan SDM bisa diandalkan pada sisi yang lainnya.

Besar harapan nantinya kita dapat menemukan posisi mahasiswa dan kepemimpinan seperti apa yang perlu diperankan sebagai sarjana ketika pulang ke kampung halaman. Apa yang diangkat ini adalah salah satu dari sekian contoh realitas social kemasyarakatan Adonara saat ini.

Keseharian sebagai kaum muda di Adonara
Malam itu udara sangat dingin. Suhu udara kira-kira 29 derajat Celsius dengan kelembaban udara 80%. Suhu udara malam seperti ini sering dirasakan pada musim paceklik.

Jam menunjukan pukul 21.00 Wib. dan seperti biasa kami berkumpul, bersendahgurau dan bercerita asal usul nenek moyang dan apa yang dititipkan pada pundak kami sebagai generasi ditemani air sadapan dari pohon kelapa. Walaupun demikian tapi tradisi ini kerap kali diingatkan karena saat pulang pasti membuat keributan. Maklum saat pulang pasti sudah setengah manusia karena kelebihan alcohol.

Ah…persetan. Yang penting tadi malam sedikit kutemukan siapa saya yang sebenarnya, ketika kami berbicara yang transenden diatas kepala kami, sesama disekeliling kami dan bumi dibawa pijakan kaki kami yang selalu bergerak maju. Pertanyaan yang kami cari cuma satu. Dimnakah posisi kami dan siapakah kami?

Walaupun kadang saya berpikr bahwa jawaban dari pertanyaan ini saban hari kita pun bisa tau walaupun saat itu kita mungkin tengah menghembuskan napas kita yang terakhir. Lalu kemudian anak cucu kita mencari lagi jawaban dari pertanyaan yang tersisa itu. Begitulah kira-kira keseharian anak muda seperti saya di kampung halaman ketika pulang libur semester. Penuh canda, ceria, bersendah gurau sambil menikmati dan merasakan nikmatnya hidup atas kearifan budaya leluhur dan alam hijau kami.

Udara semakin dingin karena kampungku dikelilingi bebukitan dan didepanya ada hamparan pemandangan yang begitu luas sampai ke perbatasan laut dan daratan nun jauh disana. Horowura adalah nama kampungku yang mana secara administrasi masuk dalam wilayah Kecamatan Kelubagolit Kabupaten Flores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Tiba-tiba saya kaget dan terbangun dari tempat tidur. Terdengar sayup ada suara yang memanggil namaku. Lantas menjawab panggilan itu. Lalu bergumam…ah, mabuk lagi-mabuk lagi….. suara itu pasti bukan ibuku. Sudah pasti semalam bermalam dirumah orang. Tapi tidak apa-apa, walaupun begitu tetapi ini pun rumah saya juga. Rumah dimana dapat kunikmati air kehidupan dan pohon perlindungan.

Fenomena harga kopra
Suara yang memanggil itu tantaku. Seketika lalu menghampiri suara itu. Ternyata saya diminta pergi mengambil kopra dikebun kelapa lalu kemudian menggantikannya dengan rupiah ditempat para tengkulak. Lantas menghelah ajakan itu. Sekarang baru jam berapa? Agak siang saja, masih ngantuk. Seketika terbayang dikepalaku hangatnya kain tenunan moyangku dan tidur diatas balai-balai bambu buatan tangan leluhurku. Maklum dirumah saya sudah diganti dengan kasur buatan made in Cina ha…ha…ha….

Ajakan itu pun saya amini. Lalu kembali merapihkan tempat tidur serta sarung tenun yang menemani tidur panjang semalam. Seketika dikagetkan lagi dengan suara yang lebih keras, ayo cepat, kalau agak siang harganya sudah berubah. Kaget lalu bergumam. Kok bisa? Ah…pasti ada yang tidak beres. Gumamku dalam hati

Fenomena yang terjadi memang seperti itu. Tapi mau mengadu ke siapa? Toh…para tengkulak harus mencari makan dengan cara seperti itu. Ya wajar. Namanya juga tengkulak. Kalau ditanya jawabannya memang harganya segini atau segitu.

Terdengar namaku dipanggil lagi. Tapi ternyata itu ajakan untuk segera meneguk kopi hitam yang sudah disediakan diatas balai bambu. Segelas kopi itu pun kuhabiskan ditemani sepuntung rokok yang semalam dimatikan dan kusimpan diatas palang pintu.

Sampai sekarang pun saya masih bertanya-tanya kenapa harga kopra berubah antara pagi, siang sore maupun malam. Rata-rata harga kopra hanya sebanding dengan sebatang sabun mandi kalangan masyarakat bawah. Lalu muncul pertanyaan, bukannya harga kopra harus sebanding dengan harga 1kg beras karena harus didatangkan dari pulau Jawa? Tidak perlu berharap ketika pemerintah sibuk bercinta dengan pengusaha, rohaniwan sibuk dengan tradisi/ritual ekaristi, LSM sibuk kencan dengan lembaga donor. Keberadaan kelompok ini tidak perna menyadari sudah menggantikan kepemimpinan tatanan komunal masyarakat setempat. Ada tumpang tindih kepemimpinan.

Pernak-pernik leluhur jadi miniatur. Balai desa jadi tempat berlindung hewan peliharaan masyarakat dikala terik. Masyarakat kebingungan dengan budaya kristiani dan adat istiadat setempat ketika wujud persembahan masyarakat sebelumnya adalah di nuba nara (batu perjanjian) yang kini sudah dipindahkan ke altar gereja. Keberadaan gereja menghilangkan rumah adat yang dijaga weruin (kepala suku). Mereka lalu menuding budaya penghambat pembangunan ketika masyarakat lebih mementingkan kekerabatan dengan mengeluarkan jutaan rupiah untuk ritual adat ketimbang memikirkan biaya kuliah atau pendidikan anaknya.

Sebuah konsepsi dan indikasi
Terlepas dari itu, bolelah kita berangan-angan. Andaikan kopra itu dibeli oleh desa. Atau kongkritnya semacam koprasi desa, dan setiap kilogram misalnya disisikan Rp 100 untuk desa. Bayangkan saja dalam setahun berapa ton kopra yang ditimbang dan berapa rupiah yang disisikan untuk desa yang lalu kemudian dipakai untuk membangun desa baik fisik maupun non fisik? Jikalau demikian, tidak mungkin saya dan beberapa teman saja yang berkesempatan melanjutkan pendidikan ke peguruan tinggi. Sebab desa mampu memberi pinjaman kepada masyarakat lewat koperasi desa.

Tapi apakah pernah ada yang berpikir demikian? Jawaban dari pertanyaan itu belum terjawa sampai sekarang. Lalu apa yang bisa kita lakukan oleh kita sebagai mahasiswa, ketika melihat bahan baku semisal kopra tadi? Pertanyaan terakhir ini konyol sekali karena mahasiswa yang kuliah di jawa tidak mau pulang. Mereka terlanjur berpikir kolot warisan leluhur, menilai terbelakang peninggalan nenek moyang. Kalau pun ditanya, jawabannya cuma satu. Kalau pulang, mau kerja apa dikampung? Mendengar jawaban itu saya selalu bergumam, bukannya tingkat pendidikan harus sejalan dengan realitas kehidupan social budaya masyarakat setempat? Teringat celetukan teman saya saat mengikuti diskusi regular yang diadakan Generasi Muda Adonara (GEMA) Surabaya. Ibu saya petani, bapak saya petani, maka saya pun petani. Demikian teman saya bergumam!

penutup
Begitulah kira-kira proses inkulturasi budaya yang seolah tidak berjalan semestinya. Persoalan ini perlu dipikirkan oleh pemimpin-pemimpin pada aras atas seperti pemerintah, aras tengah seperti agamawan serta pada akar rumput oleh LSM atau mahasiswa. Pertanyaan yang menjadi bahan diskusi kita dalam konteks persoalan yang diangkat diatas adalah
1. Bagaimana kepemimpinan pada aras atas, aras tengah dan akar rumput mengambil peran?
2. Ketika kita berbicara proses inkulturasi yang berjalan tidak semestinya, apakah pendidikan perlu diarahkan sebagai wahana pembudayaan budaya bangsa jikalau pendidikan dipandang sebagai jembatan menuju perubahan ke arah yang lebih baik?
3. Dimanakah posisi kita sebagai mahasiswa?

REZIM SBY

TANPA JUDUL TERKAIT KEPEMIMPINAN SBY

oleh Komunal Adonara pada 30 Juni 2010 pukul 9:51 ·
Resim ini paling bejat. Ia mempengaruhi psikologi rakyat bukan dengan senajata untuk menyerang secara fisik dan secara ekstrim dibunuh/dilenyapkan seperti jaman orba. Akan tetapi resim ini memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyerang pola pikir rakyat. Pola pikir rakyat (psikologi) yang lalu kemudian nantinya mempengaruhi tingka laku keseharian bahkan hasil karya (produksi) yang mana hanya dikuasasi ole segelintir orang.

Singkatnya resim ini penjajah modern dan yang mendalangi adalah bangsa NEO-NOMADEN yang bekerja dibalik resim SBY. Dan ternyata mereka sedang mempraktekan teori menggelindingkan bola salju. Teori ini pengembangan dari pandangan behaviorisme yaitu apa yang kita kenal dengan stimulus-respon (seting lingkungan). Makanya tidak jarang banyak isu yang dialihkan.

Minggu, 03 Juni 2012

FORZA NERAZZURRI



F.C. Internazionale Milano












Nama Lengkap     : Football Club Internazionale Milano SPA
Julukan                 :I Nerazzurri (Si Biru Hitam)
                             La Beneamata (Sang kekasih)
                              Il Biscione (Si Ular Besar)
                              Il serpente (Si Ular)
Didirikan               :09 Maret 1908 (104 Thn Lalu)
Stadion                 :Giuseppe Meazza, Milan (kap 80.074)
Pemilik                  : Mossimo Moratti
Preiden                 : Mossimo Moratti
Pelatih                  : Andrea Sramaccioni
Liga                       :Serie A


Football Club Internazionale Milano S.p.A atau lebih dikenal dengan nama Inter Milan atau yang mempunyai julukan il Nerazurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang) adalah sebuah klub sepak bola Italia, berseragam garis biru-hitam bermain di Seri A (divisi pertama) sejak tahun 1908. pendukung Internazionale disebut Interisti. Tahun 2010 adalah pencapaian terbaik kedua bagi Inter sepanjang sejarah sejak berdiri. Meraih lima gelar sekaligus (Serie A, Coppa Italia, UEFA Champions League, Supercoppa Italiana, dan FIFA Club World Cup). Inter bermain di stadion Giuseppe Meazza dan berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan di Appiano Gentile.

§  Sejarah

Inter Milan 1908.
Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908 yang merupakan perpecahan dari Milan Criket and Football Club, yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain internasional.
Klub ini memenangkan juaranya pada tahun 1910 dan yang kedua pada tahun 1920. Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh C.C.I (Confederazione Calcistica Italiana). C.C.I merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie-A. Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir. Hanya bertahan satu musim akhirnya C.C.I bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo dan dikenal dengan petisi Comprommeso Colombo. Tim-tim yang berlaga di liga C.C.I pun bergabung kembali dalam FIGC, yang mengakibatkan format dan kompetisi disusun ulang dengan menggabungkan tim-tim yang berlaga di liga C.C.I dan Serie-A FIGC sesuai dengan poin-poin kesepakatan dalam petisi tersebut. Karena Inter berada di posisi terbawah sehingga Inter harus mengikuti fase Spareggi (Babak kualifikasi pen-degradasi-an), dan Inter berhasil lolos kembali bermain di kompetisi Serie A setelah mengalahkan SC Italia-Milan 2-0 kemudian Libertas Firenze dengan agregat 4-1 (3-0 & 1-1) di kualifikasi Spareggi tersebut.
Selama waktu perang, Inter juga sempat berganti nama menjadi Ambrosiana SS Milano selama era fasisme di Italia setelah bergabung dengan Milanese Unione Sportiva pada tahun 1928. Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mematenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana pada tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka pada tahun 1930. Mengikuti itu, trofi keempat dimenangkan pada tahun 1938. Inter pertama kali memenangkan Copa Italia (Piala Italia) pada tahun 1940 dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan pada tahun yang sama mereka memenangkan trofi kelima mereka, meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi pada tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Pada tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.
Setelah masa keemasan pada tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya pada tahun 1971 dan kedua belas kalinya pada tahun 1980. Pada tahun 1970 dan 1980, Inter juga memenangi dua trofi Piala Italia pada tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal "calciopoli" yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya. Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.
Skuat Final Liga Champions 2010

Pelatih       : José Mourinho
Inter kembali menjadi juara bertahan pada tahun 2008,2009 dan 2010. Inter juga adalah satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Serie A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Internazionale juga memenangi Piala UEFA mereka tiga kali. Pertama di musim 1990/1991 melawan AS Roma/ Di musim 1993/1994, Inter meraih gelar Piala UEFA dengan mengalahkan klub Austria Casino Salzburg. Di kemenangan Piala UEFA mereka untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio di Parc des Princes, Paris.
Inter baru memenangi lagi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009-10 dengan mengalahkan klub asal Jerman, Bayern München di Final, setelah sebelumnya pada Babak semifinal Internazionale secara mengejutkan mengalahkan klub asal Spanyol, Barcelona yang saat itu sangat diunggulkan karena pada musim kompetisi 2008-09 meraih 6 gelar disemua ajang.
Inter menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winners setelah memenangi semua kompetisi pada musim 2009-10 diantaranya Scudetto Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.

§  Warna dan Lambang

lambang klub adalah huruf FCIM di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter.
Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II usai, Inter kembali ke warna awal mereka.


Presiden Klub

Massimo Moratti, Presiden Inter Milan

Nama
Tahun
Giovanni Paramithiotti
1908–1909
Ettore Strauss
1909–1910
Carlo de Medici
1910–1912
Emilio Hirzel
1912–1914
Luigi Ansbacher
1914
Giuseppe Visconti di Modrone
1914–1919
Giorgio Hulss
1919–1920

Nama
Tahun
Francesco Mauro
1920–1923
Enrico Olivetti
1923–1926
Senatore Borletti
1926–1929
Ernesto Torrusio
1929–1930
Oreste Simonotti
1930–1932
Ferdinando Pozzani
1932–1942
Carlo Masseroni
1942–1955

Nama
Tahun
1955–1968
Ivanoe Fraizzoli
1968–1984
Ernesto Pellegrini
1984–1995
1995–2004
2004–2006
2006–sekarang

§  Stadion

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang terletak di distrik San Siro di kota Milan, berkapasitas 85.000 orang. Stadion yang juga dikenal dengan nama San Siro ini memiliki nama asli Nuovo stadio Calcistico San Siro yang dibangun mulai tanggal 1 Agustus 1925 hingga 15 September 1926 oleh Piero Pirelli yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dengan dana sekitar 5 juta lira. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 september 1926 dengan Pertandingan Derby antara AC.Milan melawan Inter Milan, yang dimana laga itu dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3[3].
Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan, klub besar lain di Milan. Pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.
Nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada tahun 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.
Saat ini Stadion Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang [4]

§  Rekor
Inter menjadi satu-satunya klub di Seri A yang belum pernah turun ke Seri B, setelah klub Juventus harus turun ke Seri B pada musim 2006/2007 terkait dengan kasus Calciopoli atau pengaturan skor pertandingan.
Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Seri A selama 5 Musim secara beruntun.
Pada 2009-10, Inter Milan menjadi satu-satunya tim dari Italia yang meraih treble winner[5] setelah memenangi tiga gelar sekaligus, yaitu: Seri-A, Coppa Italia dan Liga Champions disusul Quintuple[6]dengan memenangi lagi Piala super italia dan Piala dunia antarklub FIFA pada 2010.
Menurut data-data dan statistik, Inter duduk di posisi ke-8 sebagai tim paling sukses di dunia.

§  Pemain terkenal
Pemain-pemain terkenal yang pernah memperkuat Inter Milan antara lain:



§  Skuat

Tim utama
Hingga 31 Januari 2012[7]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.

Pos.
Nama
1
Bendera Brasil
2
Bendera Kolombia
Iván Córdoba (wakil kapten)
4
Bendera Argentina
5
Bendera Serbia
6
Bendera Brasil
7
Bendera Italia
9
Bendera Uruguay
10
Bendera Belanda
11
Bendera Argentina
12
Bendera Italia
13
Bendera Brasil
14
Bendera Kolombia
Fredy Guarín (dipinjam dari Porto)
17
Bendera Italia
Angelo Palombo (dipinjam dari Sampdoria)
18
Bendera Italia
Andrea Poli (dipinjam dari Sampdoria)
19
Bendera Argentina

No.

Pos.
Nama
20
Bendera Nigeria
21
Bendera Italia
22
Bendera Argentina
23
Bendera Italia
25
Bendera Argentina
26
Bendera Rumania
28
Bendera Argentina
Mauro Zárate (dipinjam dari Lazio)
30
Bendera Belanda
37
Bendera Italia
40
Bendera Brasil
44
Bendera Italia
48
Bendera Italia
55
Bendera Jepang
70
Bendera Italia
Dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.

Pos.
Nama

Bendera Italia
Enrico Alfonso (ke Cremonese, kepemilikan bersama Chievo)

Bendera Rumania

Bendera Italia
Francesco Bardi (kepemilikan bersama Livorno)

Bendera Slovenia

Bendera Italia
Simone Benedetti (ke Gubbio, kepemilikan bersama Torino)

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Swedia

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Brasil

No.

Pos.
Nama

Bendera Kenya

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Republik Makedonia

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Italia

Bendera Brasil

Bendera Brasil

Bendera Ghana
Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No.
Nama pemain
Posisi
Karier
3
Staf teknik
Posisi
Staf
Pelatih
Wakil pelatih
Asisten teknis
Bendera ItaliaMassimiliano Catini
Pelatih kiper
Kepala pelatih fitnes
Bendera ItaliaStefano Rapetti
Pelatih fitnes
Bendera ItaliaFederico Pannoncini
Analis pertandingan
Bendera ItaliaMichele Salzarulo
Kepala staff medis
Bendera ItaliaFranco Combi
Dokter
Bendera ItaliaGiorgio Panico
Pelatih rehabilitasi
Bendera ItaliaAndrea Scannavino
Pelatih rehabilitasi
Bendera ItaliaMaurizio Fanchini
Fisioterapis
Bendera ItaliaMarco Dellacasa
Fisioterapis
Bendera ItaliaMassimo Dellacasa
Fisioterapis
Bendera ItaliaLuigi Sessolo
Staff rehabilitasi
Bendera ItaliaAndrea Galli
Staff rehabilitasi
Bendera ItaliaAlberto Galbiati
Direktur teknis
Direktur olahraga
Bendera ItaliaPiero Ausilio
Update terakhir: 27 March 2012
Sumber: F.C. Internazionale Milano

§  Pelatih
Sejak pertama kali didirikan 59 pelatih telah melatih Inter Milan, pelatih pertama adalah Virgilio Fossati. Pelatih Yang paling lama melatih Inter Milan adalah Helenio Herrera, ia melatih selama 9 tahun (8 tahun berturut-turut), hingga saat ini masih tercatat sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Inter Milan, dengan membawa Inter memenangkan 3 scudetto, 2 Piala Champions dan 2 piala Intercontinental.
José Mourinho adalah pelatih tersukses kedua dalam sejarah Inter Milan, ia melatih sejak 2 Juni 2008 hingga 29 Mei 2010. Pada musim pertama nya di Italia ia membawa Inter memenangkan gelar juara Seri A dan Piala Super Italia. Pada musim kedua ia membawa "La Beneamata" menorehkan sejarah sebagai klub Italia pertama yang meraih Treble.
Kemudian di musim 2010-11 Inter Milan dilatih oleh Rafael Benítez, menggantikan José Mourinho yang pindah ke Real Madrid, di era kepelatihan Benítez Inter menjuarai Supercoppa Italiana dan sukses pula menjadi Juara FIFA Club World Cup, tetapi di kancah Serie A posisi Inter yang selalu menjadi kampiun seri A sejak dari era Mancini dan Mourinho, hingga pertengahan musim harus terseok-seok hingga berada diposisi ke-7 klasemen seri A, Leonardo de Araújo yang pada musim sebelumnya melatih AC Milan akhirnya menggantikan posisi Rafael Benítez untuk melatih Inter Milan pada akhir Desember 2010 [8], Leonardo melatih hingga akhir musim 2010/2011 dan sukses memberikan 1 trofi Coppa Italia.


Nama
Asal Negara
Tahun
Bendera Italia
1909–1915
Bendera Italia
1919–1920
Bendera Inggris
1922–1924
Bendera Italia
1924–1926
Bendera Hongaria
1926–1928
Bendera Hongaria
1928–1929
Bendera Hongaria
1929–1931
Bendera Hongaria
1931–1932
Bendera Hongaria
1932–1934
Bendera Hongaria
1934–1936
Bendera Italia
1936
Bendera Italia
1936–1938
Bendera Austria
1938–1940
Bendera Italia
1940
Bendera Italia
1941
Bendera Italia
1941–1942
Bendera Italia
1942–1945
Bendera Italia
1945–1946
Bendera Italia
1946
Bendera Italia
1947–1948
Bendera Italia
1948
Bendera Wales
1948
Bendera Italia
1949–1950
Bendera Italia
1950–1952
Bendera Italia
1952–1955
Bendera Italia
1955
Bendera Italia
1955–1956
Bendera Italia
1956
Bendera Italia
1957
Bendera Italia
1957
Bendera Inggris
1957–1958
Bendera Italia
1958
Bendera Italia
1959–1960
Bendera Italia
1960
Bendera Italia
1960
Bendera Argentina
1960–1968
Bendera Italia
1968–1969

Nama
Asal Negara
Tahun
Bendera Paraguay
1969–1971
Bendera Italia
1971–1973
Bendera Italia
1973
Bendera Argentina
1973
Bendera Italia
1974
Bendera Spanyol
1974–1975
Bendera Italia
1976–1977
Bendera Italia
1977–1982
Bendera Italia
1982–1983
Bendera Italia
1983–1984
Bendera Italia
1984–1986
Bendera Italia
1986
Bendera Italia
1986–1991
Bendera Italia
1991
Bendera Spanyol
1992
Bendera Italia
1992–1994
Bendera Italia
1994
Bendera Italia
1994–1995
Bendera Spanyol
1995
Bendera Inggris
1995–1997
Bendera Italia
1997
Bendera Italia
1997–1998
Bendera Rumania
1998–1999
Bendera Italia
1999
Bendera Inggris
1999
Bendera Italia
1999–2000
Bendera Italia
2000–2001
Bendera Argentina
2001–2003
Bendera Italia
2003
Bendera Italia
2003–2004
Bendera Italia
2004–2008
Bendera Portugal
2008–2010
Bendera Spanyol
2010
Bendera Brasil
2010—2011
Bendera Italia
2011
Bendera Italia
2011–2012
Bendera Italia
2012–

Trofi yang dimenangkan
Nama
Periode
Trofi
Total
Domestik
Internasional
1909–1915
1





1
Bendera ItaliaNino Resegotti
1919–1922
1
0




1
Bendera HongariaÁrpád Weisz
1929–1931
1





1
1936–1938
1
0




1
1938–1940
1
1




2
1952–1955
2





2
1960–1968, 1973
3
0

2
0
2
7
Bendera ItaliaGiovanni Invernizzi
1970–1973
1
0

0
0
0
1
Bendera ItaliaEugenio Bersellini
1977–1982
1
2

0
0
0
3
1986–1991
1
0
1
0
1
0
3
1994
0
0
0
0
1
0
1
1997–1998
0
0
0
0
1
0
1
2004–2008
3
2
2
0
0
0
7
2008–2010
2
1
1
1
0
0
5
2010
0
0
1
0
0
1
2
2010–2011
0
1
0
0
0
0
1
Total
1909–
18
7
5
3
3
3
39

§  Gelar
  • TIM Trophy (7) 2002 2003 2004 2005 2007 2010 2011
  • Copa Presidente De La Republica (1) 1982
  • Copa Santiago Bernabeu (2) 1993 2001
  • Copa Franz Beckenbauer (1) 2008
  • Coppa Dell'Amicizia Italo-Francese (1) 1959
  • Coppa Sky (Pisa)(1) 2004
  • Coppa Sky (1) 2009
  • Coppa Sud Tirol (2) 2003 2005
  • Memorial Giorgio Ghezzi (1) 1992
  • Memorial Luigi Campedelli (1) 1993
  • Mohamed V Trophy (1) 1962
  • Ahmed Dahlan Trophy (5) 1939 1940 1941 1942 1943
  • Pirelli Cup (11) 1996 1997 2000 2001 2002 2003 2006 2007 2008 2009 2010
  • Torneo Natale Milano (1) 1934
  • Torneo Milano (1) 1993
  • Trofeo Valle D'Aosta (1) 1998
  • Trofeo Birra Moretti (3) 2001 2002 2007
  • Trofeo Ciudad De Vigo (1) 1996
  • Trofeo Ciudad de Palma (1) 2006
  • Trofeo Vincenzo Spagnolo (1) 1998
  • Triangolare Bolzano (1) 2005
Final
  • Piala/Liga Champions 2 1966/67, 1971/72
  • Piala UEFA 1 1996/97
  • Piala Eropa Tengah (Central Europe Cup) atau (Piala Mitropa) 1 1933
(Dahulu Piala Mitropa mempunyai kedudukan yang sama dengan Piala/Liga Champions pada masa sekarang)
  • Piala Italia 5 1958/59 1964/65 1976/77 1999/00 2006/07

§  Penghargaan Individual
Pemain yang memperoleh penghargaan FIFA World Player of the Year ketika bermain untuk FC Internazionale Milano:
·         Bendera Brasil2002 – Ronaldo
·         Bendera Brasil1997 – Ronaldo
·         Bendera Jerman1991 – Lothar Matthäus
Ballon d'Or/European Footballer of the Year
Pemain yang memperoleh penghargaan Ballon d'Or ketika bermain untuk FC Internazionale Milano:
·         Bendera Brasil1997 – Ronaldo
·         Bendera Jerman1990 – Lothar Matthäus
Pemain yang memperoleh penghargaan the World Player of the Year ketika bermain untuk Internazionale Milano:
·         Bendera Brasil2002 – Ronaldo
·         Bendera Brasil1997 – Ronaldo
·         Bendera Jerman1990 – Lothar Matthäus
·         2010 Bendera KamerunSamuel Eto'o
Pemain yang memperoleh penghargaan the UEFA Club Footballer of the Year ketika bermain untuk Internazionale:
·         Bendera Brasil1997–98 – Ronaldo
·         Bendera Argentina2009–10 – Diego Milito
·         Bendera Brasil1998 – Ronaldo
·         Guerin d'Oro
·         1987 Bendera ItaliaWalter Zenga
·         1989 Bendera JermanAndreas Brehme
·         1997 Bendera ItaliaGianluca Pagliuca
·         2002 Bendera ItaliaChristian Vieri
·         Oscar del Calcio
·         1998 Bendera BrasilRonaldo
·         1999 Bendera ItaliaChristian Vieri
·         2008 Bendera SwediaZlatan Ibrahimović
·         2009 Bendera SwediaZlatan Ibrahimović
·         2010 Bendera ArgentinaDiego Milito
·         1996 Bendera NigeriaNwankwo Kanu
·         2010 Bendera KamerunSamuel Eto'o
FIFA Ballon d'Or Kategori Pelatih Terbaik
·         2010 Bendera PortugalJosé Mourinho
Pelatih yang mendapat gelar pelatih terbaik Serie A ketika melatih Inter Milan:
·         Bendera ItaliaLuigi Simoni 1997-1998
·         Bendera ItaliaRoberto Mancini 2007-2008
·         Bendera PortugalJosé Mourinho 2010-2011[11]
Pencetak Gol Terbanyak di Kompetisi
  • Pencetak gol terbanyak di Piala Dunia
  • Pencetak gol terbanyak di Piala/Liga Champions
·         1964 Bendera ItaliaSandro Mazzola (7 Gol)
Pemain yang memenangkan Piala Dunia FIFA ketika bermain untuk Internazionale Milano:
·         Bendera ItaliaLuigi Allemandi (Italia 1934)
·         Bendera ItaliaArmando Castellazzi (Italia 1934)
·         Bendera ItaliaAttilio Demaria (Italia 1934)
·         Bendera ItaliaGiuseppe Meazza (Italia 1934)
·         Bendera ItaliaGiovanni Ferrari (Perancis 1938)
·         Bendera ItaliaPietro Ferraris (Perancis 1938)
·         Bendera ItaliaUgo Locatelli (Perancis 1938)
·         Bendera ItaliaGiuseppe Meazza (Perancis 1938)
·         Bendera ItaliaRenato Olmi (Perancis 1938)
·         Bendera ItaliaGiuseppe Bergomi (Spanyol 1982)

·         Bendera ItaliaGiampiero Marini (Spanyol 1982)
·         Bendera ItaliaIvano Bordon (Spanyol 1982)
·         Bendera ItaliaGabriele Oriali (Spanyol 1982)
·         Bendera ItaliaAlessandro Altobelli (Spanyol 1982)
·         Bendera Jerman BaratAndreas Brehme (Jerman Barat 1990)
·         Bendera Jerman BaratLothar Matthäus (Jerman Barat 1990)
·         Bendera Jerman BaratJürgen Klinsmann (Jerman Barat 1990)
·         Bendera PerancisYouri Djorkaeff (Perancis 1998)
·         Bendera ItaliaMarco Materazzi (Jerman 2006)
Pemain yang memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Eropa ketika bermain untuk Internazionale Milano:

Pemain yang memenangkan Kejuaraan Sepak Bola Amerika latin ketika bermain untuk Internazionale Milano:

Pemain yang membawa Negaranya memenangkan Mendali Emas Olimpiade cabang Sepak Bola ketika memperkuat Inter Milan:

§  Pemasok Kostum dan Sponsor
Pemasok Kostum
  • dari tahun 1978-1979 dan 1980-1981:Puma
  • dari tahun 1981-1983 dan 1985-1986:MacSport
  • dari tahun 1986-1987 dan 1987-1988:Le Coq Sportif
  • dari tahun 1988-1989 dan 1990-1991:UhlSport
  • dari tahun 1991-1992 dan 1997-1998:Umbro
  • dari tahun 1998 hingga sekarang : Nike
Pemasok Sponsor
  • 1981-1982:Inno Hit
  • 1982-1991:Misura
  • 1991-1992:FitGar
  • 1992-1995:Fiorucci
  • 1995-Sekarang:Pirelli
§  Rivalitas & Head To Head
Di Italia
Rivalitas di Eropa

§  Pemain satu klub
Pemain
Negara
Posisi
Debut Inter
Terakhir
30 Januari 1910
9 November 1924
10 April 1910
12 November 1922
24 Februari 1924
8 Maret 1936
3 Mei 1961
7 Mei 1978
10 Juni 1961
8 November 1977
30 Januari 1980
23 Mei 1999
  • Ermanno Aebi adalah "oriundo" (pemain naturalisasi) pertama yang bermain untuk tim nasional Italia pada 18 Januari 1920 melawan Prancis.
  • Armando Castellazzi, menjabat pelatih Inter Milan pada musim 1936-1938 dan berhasil menjuarai Liga Italia pada tahun 1938 yang juga menobatkannya sebagai orang pertama yang berhasil menjuarai Liga Italia sebagai pemain dan pelatih.
  • Giacinto Facchetti dari 19 Januari 2004 sampai kematiannya (4 September 2006), menjabat sebagai presiden Inter Milan.
  • Sandro Mazzola menjabat direktur olahraga Inter Milan pada 1995-1999

BRAVOO INTERNITIVIAN DOKEND